Bakteri pengurai dalam sistem IPAL dibagi menjadi dua jenis
utama: bakteri aerob dan bakteri anaerob. Keduanya punya peran
penting, namun cara kerjanya sangat berbeda. Berikut ini perbedaannya:
1. Bakteri Aerob – Butuh Oksigen
- Pengertian:
Bakteri yang membutuhkan oksigen (O₂) untuk bertahan hidup dan menguraikan
zat organik.
- Contoh
Lingkungan: Digunakan dalam kolam aerasi atau reaktor bergelembung
udara.
- Proses
Penguraian: Cepat dan efisien, menghasilkan karbon dioksida (CO₂), air
(H₂O), dan biomassa.
- Ciri-ciri:
1.
Tidak menghasilkan bau
2.
Cocok untuk sistem pengolahan terbuka
3.
Umumnya digunakan pada tahap pengolahan lanjutan
2. Bakteri Anaerob – Tak Butuh Oksigen
- Pengertian:
Bakteri yang hidup di lingkungan tanpa oksigen.
- Contoh
Lingkungan: Banyak digunakan dalam tangki septik atau reaktor biogas.
- Proses
Penguraian: Lebih lambat, tetapi mampu menguraikan limbah organik
kompleks. Menghasilkan metana (CH₄), karbon dioksida (CO₂), dan zat
lainnya.
- Ciri-ciri:
1.
Dapat menghasilkan bau tidak sedap (akibat gas
belerang)
2.
Lebih hemat energi karena tidak perlu aerasi
3. Efektif untuk limbah organik berkonsentrasi tinggi
Keduanya saling melengkapi dalam sistem IPAL modern. Bakteri anaerob cocok untuk tahap awal penguraian limbah pekat, sedangkan bakteri aerob efektif dalam tahap akhir untuk menyempurnakan hasil olahan. Jadi, keduanya penting sesuai tugasnya masing-masing.
