Dalam operasional Pengolahan Air Limbah (IPAL),
terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai, di antaranya:
1. Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
- Paparan
gas beracun seperti H₂S (Hidrogen Sulfida), NH₃ (Amonia), dan CH₄
(Metana) yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan atau bahkan
kematian dalam konsentrasi tinggi.
- Kontaminasi
biologis dari bakteri atau virus dalam air limbah yang dapat
menyebabkan infeksi pada pekerja.
- Terpeleset
dan jatuh akibat permukaan yang licin di sekitar instalasi pengolahan
air limbah.
- Cedera
akibat peralatan seperti pompa, blower, atau mesin lainnya yang
digunakan dalam proses pengolahan.
2. Risiko Lingkungan
- Pencemaran
badan air jika sistem pengolahan gagal atau tidak berfungsi dengan
baik, sehingga air limbah yang belum memenuhi standar baku mutu dibuang ke
sungai, danau, atau laut.
- Lumpur
aktif yang berlebihan dapat menyebabkan penyumbatan atau bahkan
merusak sistem IPAL jika tidak dikelola dengan baik.
- Tumpahan
atau kebocoran bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan air limbah,
seperti koagulan, flokulan, atau desinfektan, yang dapat mencemari tanah
dan air tanah.
- Eutrofikasi
akibat pembuangan limbah dengan kandungan nitrogen dan fosfor tinggi, yang
dapat memicu pertumbuhan alga berlebih di perairan dan mengurangi kadar
oksigen dalam air.
3. Risiko Operasional dan Teknis
- Kegagalan
sistem aerasi, yang dapat menyebabkan proses biologis tidak berjalan
optimal sehingga kadar BOD dan COD tetap tinggi.
- Kerusakan
pompa atau sistem perpipaan, yang dapat menghambat aliran limbah dan
menyebabkan genangan atau kebocoran.
- Fluktuasi
beban limbah, misalnya terjadi lonjakan volume atau kandungan zat
berbahaya yang tidak sesuai kapasitas desain IPAL, yang dapat menyebabkan
sistem pengolahan gagal berfungsi.
- Kurangnya
pemantauan dan pemeliharaan, sehingga kerusakan kecil tidak terdeteksi
sejak awal dan dapat menyebabkan gangguan besar dalam pengolahan limbah.
.png)